28 Januari 2006

Konfigurasi Canopy (BH 2.4GHz).

Nama : Marah sakti Lubis

Penjelasan mengenai detail perangkat nya dapat dilihat di;
http://canopy.psicompany.com/
http://www.canopywireless.com/

Setau saya, Canopy Wireless yang dibuat oleh Motorolla mengeluarkan 3 jenis produk buat wireless-nya, yaitu BH (Back Hole), AP dan SM (Subscriber Module).
AP dan SM layaknya adalah Wireless 2.4GHz yang ada dipasaran, meskipun terdapat beberapa perbedaan, namun dalam instalasi nya relatif sama.
Yang coba saya terangkan berikut adalah Canopy yang Backhole alias (BH).

Beberapa trik untuk meng-Explore Canopy.
Mode; Master & Slave:
Mode Master dapat dibayangkan seperti Mode "Akses Point" nya di WLAN pada umumnya, sedangkan Mode Slave dapat kita bayangkan sebagai Mode WLAN client.
Hanya saja, jika kita menggunakan alat dengan model BH, maka kita tidak dapat menambahkan alat lain nya. Maksud nya, Canopy wireless dengan model BH, hanya dapat bekerja pada dua alat saja (Point to Point).
meskipun kita sudah menginstall 1 link yang point to point, dan pada beberapa derajat lainnya kita lihat pas untuk ditambahin link satu lagi dengan memanfaatkan BH master, maka Slave salah satu nya dipastikan tidak akan bekerja.

Schedulling; Software & Hardware:
Sebaiknya diset agar menggunakan Shedulling Hardware, karena seingat saya akan semakin menjauhkan daya jangkauan dan besar bandwaidth yang dipancarkan juga semakin besar.
Saya lupa pastinya, karena artikel nya ada sama mas Adi.

Frequency Carrier:
Disisi Mastre, kita akan melihat RF Frequency Carrier yang artinya pada frekuensi berapa komunikasi akan dilakukan. Berbeda dengan WLAN pada umumnya yang langsung mendefinisikan penggunaan frekuensi dengan channel.
Satu hal lagi yang harus dipastikan, Canopy wireless adalah Propietary, yang artinya semuanya serba "close". Canopy wireless memulai penggunaan frekuensi di frekuensi 2415, yang artinya berbeda dengan WLAN umumnya yang memulai frekuensi di 2412.
Channel spacing yang digunakan juga berbeda. WLAN umumnya menggunakan 5 MHz untuk channel spacing, sedangkan Canopy hanya 2.5 MHz.
Disisi Slave, tampilan untuk melihat Frequensy akan berbeda dengan disisi Master. Disisi Slave, kita dapat "mencentang" frekuensi berapa yang akan digunakan. ISM umumnya memiliki 11 sampai 14 pilihan channel, sedangkan Motorolla Canopy memiliki 18 pilihan Channel.
Dari data sheet nya Canopy, alay ini harus menggunakan 3 over lapping channel agar dapat bekerja dengan baik.

Sync Input:
ada 3, yaitu;
Sync to Received Signal (Power Port) : Power port saat menggunakan CMM module.
Sync to Received Signal (Timing Port) : Timing port syncronisasi menggunakan RJ12.
Generate Sync Signal : yang satu lagi generate signal...., sehingga bisa bergantian.
ke-tiga metode diatas digunakan untuk syncronisasi sesama canopy saja untuk mengurangi interferensi.

AIMING:
Power up in Aim Mode:
ini diaktifkan jika masih dalam tahap instalasi atau mencari link yang terbaik.
Power up in Operational Mode:
jika link yang terbaik sudah ditemukan, dengan hasil Jitter yang kecil dan RSSI yang besar, maka mode ini yang sebaiknya dipilih.

PDA:
lihat:
http://Your_Canopy_IP/pda.html

Spektrum Analyzer:
Spektrum Analizer hanya ditemukan pada sisi Slave.
klik:
http://Your_Canopy_IP/smppleftstats.html
pilih:
http://Your_Canopy_IP/spectrum.html
maka kita akan mendapatkan tampilan berwarna hitam, yang didalamnya terdapat beberapa informasi antara lain frekuensi dan sebaginya.
klik tombol enable untuk memulai spektrum analizer.
INGAT!!!!..
Jika Anda mengklik tombol Enable pada saat 2 Canopy sedang berkomunikasi, maka link antar Canopy tersebut akan putus.
Cara baca nya;
jika gambar bar hijau, diakhiri dengan warna kuning diujung nya, tetapi tanpa jeda atau putus, maka link / frekuensi itu dapat dikategorikan bagus oleh Canopy.
Sayangnya, dari beberapa frekuensi yang ditampilkan, tidak semuanya dapat digunakan oleh Canopy.

Lemon Test:
Ini meruapakan alat bantu yang digunakan untuk melakukan koneksi antar sesama Canopy.
Caranya:
Siapkan RJ11 dan Headset (Speaker kuping).
Disisi Canopy, ada dua RJ yaitu RJ-11 dan RJ-45. RJ-11 ini, yang digunakan untuk Lemon test hanya Pin 5 dan Pin 6, dan dicolokkan ke Jack nya speaker.
Jika suara belum stabil, maka link belum bagus, namun jika suara yang didengar makin lama makin tinggi, maka link itu sudah cukup bagus, alias ketemu antara titik Master dan Slave.
INGAT!!!!..
Beamwidth Canopy hanya sebesar 6 derajat, jika diberi reflektor. namun jika tidak diberi reflektor, maka lebar beamwidthnya 60 derajat.

Frequency Selection:
Gigunakan disisi Slave. (baca penjelasan diatas).

Color Code:
Jika di WLAN kita mengenal SSID, maka di Canopy kita mengenal Color Code. Color Code hanya dapat diisi dengan angka, mulai 0 sampai 255. Namun jangan pernah memberi nilai 0.
Mungkin ini juga alasan kenapa Canopy tidak dapat bekerja dengan WLAN umumnya.

RSSI:
Radio Signal Strengt Indicator.
Angka tertinggi jika koneksi sudah baik adalah 2200. untuk memperoleh hasil RSSI yang baik, maka diperlukan pointing yang akurat, dan tentu nya ada kaitannya ke Jitter.

Jitter:
Semakin kecil nilai Jitter di suatu modul, maka koneksi nya akan baik. RSSI yang tinggi, belum tentu akan menghasilkan Jitter yang kecil.

Air Delay:
Jarak akurat dari suatu modul ke titik modul lainnya.

LUID:
Tampilan LUID hanya ada disisi Master.

Port 1080:
Kita dapat melihat tampilan dari sisi lawan (misal: kita disisi Master, dan ingin melihat Slave) dengan menggunakan IP Canopy Master kita.
caranya:
http://IP_Canopy_diSisi_Master:1080/index.html
itu akan menampilkan informasi disisi Slave.

09 Januari 2006

Canopy 1

Nama : Marah sakti Lubis

alo..

pake tipe apa? BH or AP ditower tsb?

Bila kedua BH itu diset sbg Master atau malah AP
2-2nya maka jarak yg direkomendasikan motorola adalah
30 meter antar canopy yang berada dalam satu tower
bila tidak menggunakan cmm (tp ini ide yg gila hehehe,
mo setinggi apa towernya :-D).

Cara laen adalah bikin sync cable pake rj-11 6 pin n
sambung pin 1 n pin 6. trus set di master pertama
(katakan A) utk generate sync n satu lagi master kedua
(katakan B) utk receive sync from timing port

Cara laennya lagi yah beli cmm micro satu biji, nah
pake ini lbh enak krn gampang hehe tp ga murah :-D tp
lbh scalable kalo misalnya pengen nambah2 lagi canopy
ditower

Jangan lupa atur antar channel minimal 20-25 MHz

Oh ya utk BH upgrade softwarenya ke 7.1.4 namun utk
AP-SM ke 7.3.6

regards,
mrdlnf

Canopy 2

Nama : Marah sakti Lubis
> kami punya 2 canopy di satu tower pak, yang posisi nya bertolak
> belakang, yang satu menghadap ke utara dan satu lagi kesalatan.
> jarak antar radio hampir 10 meter.
> permasalahannya, waktu dulu pertama kali dipasang, radio yang
pertama,
> katakanlah "A", baik2 saja. kemudian waktu radio "B" naik, malah
> sekarang radio B yang bagus, dan radio A selalu aja putus. dalam
> sehari paling tidak 4-5 kali mati. sekali mati bisa 5 menit-an.
> bagaimana ya cara nya biar radio saya yang A dan B bisa jalan
> kedua2dua nya tanpa saling interfensi.
> menurut pak Noesa, dikasi ram kawat.., ada ide2 lain nggak pak??
>

ini kemungkinan nya ada 2:

1. kedua radio tersebut saling ganggu. Mungkin bisa di sekat diantara
2 antenna. Kalau gak salah sebaiknya lubang kawat sekat tidak lebih
dari 0,1 lambda (sekitar 1 cm an, karena lambda nya sekitar 13 cm)
2. Lawan dari A (sebut saja A1) terganggu signal dari lawan B (sebut
saja B1)

Untuk kemungkinan #2 :
1. Coba matikan ruas B (baik B maupun B1)
2. Catat kondisi Signal dan noise di A dan A1
3. Nyalakan B1
4. Catat kondisi Signal dan noise di A dan A1
5. Nyalakan B
6. Catat kondisi Signal dan noise di A dan A1
7. Analisa apakah A atau A1 yang terganggu ?

Slamat berjuang.
-bino-
Cerita : Pernah ada orang , ngajak chat mengenai masalah di link nya.
Ya saya kasih usulan langkah untuk analisa, eh beliau nya malah bilang
: Wah .. nyoba mulu' .. bisnis gak jalan.
Cialat .. kalau gak mau nyoba yang bertele tele ya silahkan beli
Spek-An dan Signal-generator sajah.

01 Januari 2006


Nama : Marah sakti Lubis

Our Canopy Configurations;